SOLO – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mendampingi Presiden RI Joko Widodo menghadiri upacara adat ulang tahun naik tahta atau Tingalan Dalem Jumenengan ke-13, Raja Paku Buwono XIII.
Dalam sambutannya, Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan, di pundak PB XIII dan Maha Menteri K.G.P.A. Tedjo Wulan mendapat tugas sesuai diamanatkan Undang- Undang (UU) Nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya, Keputusan Presiden Nomor 23 tahun 1988 tentang Status Pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta dan melaksanakan nota kesepahaman tanggal 22 Mei 2012 tentang pelestarian Keraton Kasunanan Surakarta sebagai peninggalan budaya dan umat manusia.
“Jumenengan tanggal 22 April 2017 ini adalah sebagai momentum kebangkitan seni budaya, khususnya Keraton Kasunanan Surakarta sebagai barometer perkembangan seni budaya di Indonesia yang dapat menggambarkan budaya itu dengan sebaik-baiknya,” kata Tjahjo yang mengenakan beskap hitam.
Ia berharap, Keraton Solo di bawah kepemimpinan PB XIII dan Maha Menteri K.G.P.A. Tedjo Wulan dapat menjalankan tugas melestarikan budaya bangsa, melestarikan adat istiadat, budi pekerti luhur keraton, filosofi dan seni etika, seperti kegiatan tarian, karawitan, dan keterampilan keraton lainnya. Sehingga kekayaan seni budaya di Keraton Solo dapat menjadi industri pariwisata dalam negeri maupun luar negeri.
“Keraton Kasunanan Surakarta merupakan cagar budaya peninggalan bangsa yang perlu dipelihara dalam rangka melestarikan kebudayaan nasional dan kepariwisataan. Pasalnya, warisan keraton ini merupakan cerminan kepribadian bangsa. Keberadaannya memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan agama,” pesan Tjahjo Kumolo.
Terpisah, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengaku senang acara tersebut berjalan lancar, kendati persiapannya mepet. Salah satunya terlihat dari pentas tari Bedhaya Ketawang yang disajikan sekitar 30 menit. Padahal biasanya memakan waktu hingga 2,5 jam.
“Senang, semua bisa berjalan lancar. Memang tarinya dipersingkat biar bisa dinikmati. Persiapannya juga singkat dan mepet. Ke depan acara ini kita kemas lebih baik agar bisa menarik wisatawan. Anggaran kita siapkan Rp 400 juta, dan nanti juga dibantu APBD Provinsi,” ujar Wali Kota Rudy.